Pemerintah Herus Menepati Permintaan Pebisnis Minyak dan Gas Bumi Lokal

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6NShlkjDtx_CLBfU68DrwdORDlf0a5YROeFTGqEVxWX46WEJqrQ8NKzz8T-xsXwIKdK1YqR7xJtr_ZWRvTg4qB_jaTkE6tngQp_c8kPSBa0WSZX9HCmUARMFS7WlXDrIvCgZUFxL_7REF/s500/Pertamina_PHE_ONWJ.jpg
Gabungan Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi (GUSPENMIGAS) meminta pemerintah untuk memberikan perlakuan istimewa kepada pengusaha lokal dibidang minyak dan gas. Ketua Guspenmigas, Willem Siahaya, mengatakan penggunaan berlebihan barang impor oleh perusahaan-perusahaan minyak dan gas telah membuat hal-hal buruk untuk bisnis lokal.


Willem mengatakan bahwa usaha bisnis minyak dan gas bumi menghasilkan 20 miliar dolar AS per tahun. Namun, kontribusi dari pengusaha lokal hanya 35 persen. Kesulitan dalam mendapatkan pelanggan lokal membuat pengusaha memilih untuk mengekspor barang-barang mereka.
“Namun, dengan harga minyak mentah menurun beberapa bulan terakhir, ekspor mereka turun,” kata Willem.

Ferry Yahya, staf ahli Menteri Perindustrian dibidang pemasaran dan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan aturan untuk meningkatkan produk lokal. Setelah aturan ini dikeluarkan, penggunaan produk impor akan dibatasi melalui lelang ketat dan semua proses tender akan diminta untuk mengundang produsen lokal.

Ferry yakin bahwa setelah aturan diterapkan, penggunaan produk lokal dalam bisnis yang mendukung minyak dan gas akan mencapai 60 persen. “Aturan ini juga akan berlaku untuk BUMN,” katanya.

No comments:

Post a Comment